Selasa, 21 Februari 2012

PROPOSAL Thesis

Sekolah Tinggi Ilmu SOSIAL DAN Ilmu PolitikADMINISTRASI NegaraJurusan ADMINISRTASI NegaraPANDEGLANG BANTEN 2011ABSTRAKSkripsi berjudul Analisis Makna Suami Implisit PADA Novel Harry Potter dan Tawanan Azkaban Karya JK Rowling Dan Terjemahannya. Objek penelitian adalah inisial Kalimat-Kalimat Yang mengandung makna implisit PADA baru tersebut. Kalimat Yang mengandung makna implisit diambil sebagai data yang dianalisis Dan Mencari Google Artikel Baru menggunakan metoda analisis deskriptif komparatif. Novel Yang berjudul Harry Potter dan Tawanan Azkaban inisial ditulis Oleh JK Rowling Dan dialihbahasakan Dibuat Listiana Srisanti Ke bahasa Indonesia Mencari Google Artikel Judul Harry Potter Dan Tawanan Azkaban.Menyelidiki bahasa Dari Suami penelitian adalah untuk mempelajari penerjemahan makna implisit bahasa Dari bahasa Sumber Ke dalam bahasa sasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila SISTEM dalam bahasa sasaran mengharuskannya, namun (2) makna implisit dapat juga diterjemahkan secara eksplisit apabila SISTEM bahasa sasaran memungkinkannya, Yang terakhir adalah (3) makna implisit harus diterjemahkan eksplisit jika menyebabkan ketaksaan atau ketidakjelasan makna dalam Hasil terjemahannya.
 
Untuk mempermudah dalam bahasa Dari Dosen persetujuan mengenai skripsi Yang Akan kitd bahas lebih Baik dalam pengajuan usulan skripsi ditunjukan sistematikanya saling melengkapi contoh dibawah Suami:DAFTAR ISIABSTRAKABSTRAKKATA pengantarDAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BELAKANG Masalah1,2 Identifikasi Masalah1,3 berkiprah Penelitian1,4 Kegunaan Penelitian1,5 Kerangka Pemikiran1,6 METODE Penelitian1,7 Lokasi Dan Terbalik PenelitianBAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Makna2.1.1 Perubahan Makna2.1.2 JENIS Makna2,2 Makna Implisit2.2.1 Makna Implisit Referensial2.2.1.1 referen Persona2.2.1.2 referen Demonstratif2.2.1.3 referen Komparatif2.2.2 Makna Organisasional Implisit2.2.2.1 Kata Substitusi2.2.2.2 Kalimat Elipsis2.2.2.3 Kalimat Pasif2.2.3 Makna Situasional Implisit2.2.3.1 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya2.2.3.2 Makna Situasional Implisit KARENA Gerakan Isyarat saat Ujaran2.2.3.3 Makna Situasional Implisit Yang Disebabkan Terbalik Dan Tempat Terjadinya KOMUNIKASI2.2.3.4 Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur Dan Penanggap2,3 Penerjemahan2.3.1 METODE Penerjemahan2.3.2 Penerjemahan Makna ImplisitBAB III OBJEK PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Makna Implisit Referensial4.1.1 referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara eksplisit4.1.2 referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi referen Persona4.1.3 referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara eksplisit4.1.4 referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi referen Demonstratif4.1.5 referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara eksplisit4.1.6 referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi referen Komparatif4.2 Makna Organisasional Implisit4.2.1 Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara eksplisit4.2.2 Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis4.2.3 Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara eksplisit4.2.4 Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif4.2.5 Kata Substitusi Diterjemahkan Secara eksplisit4.2.6 Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi4.3 Makna Situasional Implisit4.3.1 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna tuasional Akibat Faktor Budaya4.3.2 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara eksplisit 654.3.3 Makna Situasional Implisit KARENA Gerakan Isyarat saat Ujaran Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional KARENA Gerakan Isyarat saat Ujaran4.3.4 Makna Situasional Implisit Yang Disebabkan Terbalik Dan Tempat KOMUNIKASI diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Yang Disebabkan Terbalik Dan Tempat KOMUNIKASI4.3.5 Makna Situasional Implisit Yang Disebabkan Terbalik Dan Tempat KOMUNIKASI diterjemahkan Secara Ekplisit4.3.6 Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur Dan Penanggap Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Hubungan Penutur Dan PenanggapBAB V SIMPULANSINOPSISDAFTAR PUSTAKAPT BANK DANAMONBIODATA
PADA tahap Selanjutnya yaitu Penulisan PADA bab Date Nilai, Penulisan Proposal Skripsi dalam bab Suami lebih mengutamakan bahasa Dari Garis beras Yang tertera dalam skripsi Yang Akan diajukan sehingga persetujuan ITU Akan lebih Cepat terealisasi adapun sistematikan penulisannya saling melengkapi contoh dibawah inisial yaitu berisikan ANTARA Lain:BAB SayaPENDAHULUANI.1 Latar BELAKANG MasalahPenerjemahan sangat Mutlak diperlukan dalam era Informasi Dan KOMUNIKASI Yang Bergerak Cepat saling melengkapi saat inisial. Proses pengambilan penerjemahan Dan Hasil-hasilnya dapat dilihat tersebar dalam Segala Kepemilikan Modal, Kepemilikan Modal MULAI bahasa Dari Pendidikan sampai Hiburan. Buku, film Dan berbagai Media pembawa Informasi Lainnya Yang dibuat MEDIA NUSANTARA dalam bahasa pribumi memerlukan suatu proses pengambilan penerjemahan. Penerjemahan sendiri merupakan suatu proses pengambilan penyampaian Informasi bahasa Dari bahasa Sumber Ke dalam padanan Yang sesuai PADA bahasa sasaran.Suatu Hasil penerjemahan dapat dianggap BERHASIL apabila PESAN, Pikiran, gagasan, Dan konsep Yang ADA dalam bahasa Sumber dapat disampaikan Ke dalam bahasa sasaran secara utuh. Hal inisial Akan Sulit dilakukan KARENA adanya permanent differences PADA SISTEM bahasa Dan sector ANTARA bahasa Sumber Dan bahasa sasaran. Seorang penerjemah Yang Baik MEDIA NUSANTARA hanya harus dapat mengatasi permanent differences SISTEM bahasa Dan sector, tetapi AGLOCO juga harus dapat menangkap PESAN implisit atau amanat Yang ADA di bahasa Sumber Dan menyampaikannya Dilaporkan Ke dalam bahasa sasaran. Hal Suami menjadi penting KARENA keutuhan suatu CARI BANYAK sedikit dipengaruhi Dibuat adanya PESAN atau makna implisit Yang terdapat didalamnya.Untuk dapat menangkap PESAN implisit Mencari Google Artikel Baru Baik, diperlukan kemampuan untuk mengenali berbagai macam makna Dan Cara-Cara menerjemahkannya. Di dalam CARI, ADA kalanya makna MEDIA NUSANTARA disampaikan secara eksplisit. Makna-makna Yang saling melengkapi Suami disebut Mencari Google Artikel makna implisit atau tersirat. Berikut adalah contoh makna implisit:"Jadi, ketika Anda berkata, Anda benar-benar berhadapan dengan dia?""Ya""Dalam posisi untuk melihat reaksinya terhadap berita itu?""Ya"Jawaban Kalimat bahasa Dari kedua pertanyaan di Atas adalah "Ya". Kedua Kata tersebut persisten Sama, tetapi apabila dilakukan pengkajian lebih lanjut ternyata makna implisit Lagi Yang terkandung dalam kedua "Yes" Tadi berbeda Satu Google Artikel Baru Lainnya. Penerjemah Yang Baik harus terampil dalam menangkap berbagai makna implisit Yang terdapat sebuah PADA CARI. Kemampuan Suami Mutlak diperlukan agar MEDIA NUSANTARA terjadi ketaksaan sehingga pembaca Yang membaca Hasil terjemahan berupa novel yang inisial MEDIA NUSANTARA mengalami kebingungan dalam memahami PESAN baru tersebut. Penyampaian makna implisit Tadi Ke dalam bahasa sasaran juga merupakan Hal Yang MEDIA NUSANTARA kalah pentingnya. Hal-Hal inilah Yang telah memotivasi penulis untuk meneliti lebih dalam mengenai masalah Lagi makna implisit dalam terjemahan.I.2 Identifikasi MasalahMasalah Yang Akan dibahas dalam skripsi Suami adalah Baik tidaknya penerjemahan makna implisit PADA Novel Harry Potter dan Tawanan Azkaban Karya JK Rowling. Dalam analisis Akan dibahas penerjemahan makna implisit bahasa Dari bahasa Sumber (bahasa penerjemah) Ke terjemahannya dalam bahasa sasaran (bahasa Indonesia). Juga Yang Akan dilihat adalah upaya-upaya Yang dilakukan penerjemah dalam mengalihbahasakan berbagai bentuk makna implisit sehingga keutuhan CARI Dan makna Yang ingin disampaikan Tetap terjaga. Sebagai landasan penelitian, penulis mengambil Teori mengenai makna implisit Milik Larson Yang dikutip bahasa Dari Buku Arti Berbasis Terjemahan: A Guide to Lintas Bahasa Kesetaraan. Dalam Buku Suami Larson membagi makna implisit menjadi makna implisit referensial, makna implisit organisasional Dan makna implisit situasional. Dalam menerjemahkan makna implisit SIBOR JENIS Tadi dibutuhkan keterampilan untuk MENCARI padanannya Dan kemampuan untuk membuat keputusan Yang tepat dalam menentukan apakah makna Tadi Akan diekplisitkan atau MEDIA NUSANTARA. Sehubungan Mencari Google Artikel Baru HalTiga masalah tersebut ADA Yang dikaji dalam skripsi Suami:1. Menerjemahkan makna implisit referensial. Dalam menerjemahkan makna implisit referensial penerjemah harus mengetahui referen Yang dimaksud terlebih KARYA CIPTA PUTRA sebelum memutuskan apakah penerjemahan Suami harus dieksplisitkan atau MEDIA NUSANTARA.2. Menerjemahkan makna implisit organisasional. Dalam menerjemahkan makna implisit organisasional struktur bahasa Yang dipakai harus diperhatikan. Apabila struktur bahasa tersebut mengimplisitkan sesuatu Maka harus dipertimbangkan mengenai perlu tidaknya untuk mengeksplisitkan Hal tersebut Ke dalam bahasa sasaran.3. Menerjemahkan makna implisit situasional. Situasi Yang terjadi PADA saat ujaran merupakan mohammad dalam menerjemahkan makna implisit situasional. Apabila dirasakan situasi Yang dimaksud sudah cukup jelas Maka makna implisit tersebut MEDIA NUSANTARA perlu dieksplisitkan.I.3 berkiprah PenelitianMenyelidiki penelitian Suami adalah untuk mengetahui makna implisit referensial, makna implisit organisasional Dan makna implisit situasional Yang ADA di Novel Harry Potter dan Tawanan Azkaban Dan terjemahannya, juga untuk mengetahui bagaimana SIBOR makna tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Ke Serta untuk mengetahui penyesuaian Yang diperlukan Dibuat penerjemah dalam menyampaikan makna-makna implisit Tadi Ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sasarannya sehingga dapat ditarik simpulan secara Umum mengenai penerjemahan makna implisit dalam Novel tersebut.I.4 Kegunaan PenelitianPenelitian Suami berguna untuk memahami mengenai penerjemahan makna implisit sehingga seorang penerjemah dapat Belajar lebih BANYAK mengenai makna implisit Dan berbagai Teknik untuk menerjemahkan makna implisit Mencari Google Artikel Baru Baik Tanpa menimbulkan ambiguitas atau kerancuan. Penelitian Suami juga diharapkan dapat membantu terbentuknya penerjemahan Yang lebih Baik, khususnya untuk penerjemahan Yang berhubungan Mencari Google Artikel makna implisit.I.5 Kerangka PemikiranSeorang penerjemah harus dapat menjaga keutuhan CARI Yang diterjemahkannya. Salah Satu Cara untuk Tetap menjaga keutuhan CARI Mencari Google Artikel Baru adalah benar-benar memperhatikan berbagai penggunaan makna implisit PADA CARI Yang dibuat Oleh Pengarang. Penerjemah juga harus dapat memindahkan makna-makna implisit Yang ADA PADA suatu CARI Mencari Google Artikel Baru piawai sehingga APA Yang dimaksudkan Dibuat Pengarang dapat disampaikan Tanpa Distorsi kepada pembaca dalam bahasa sasaran. Larson membagi makna implisit menjadi Tiga macam yaitu: makna referensial implisit, makna organisasional implisit Dan makna implisit situasional (1984: 34-37). Analisis Akan dibagi berdasarkan SIBOR macam makna implisit inisial. Makna referensial implisit dapat ditemukan dalam Kalimat Yang memiliki pronomina persona, pronomina posesif, Dan pronomina refleksif terutama Yang dalam Kata-kata saling melengkapi, dia, dia, mereka,. Juga ditemukan dalam Kata demonstratif saling melengkapi ini atau itu. Artikel tersebut juga merupakan salat Satu Kata Yang memiliki makna implisit, demikian pula halnya Mencari Google Artikel Kata-kata komparatif saling melengkapi beberapa, sebagian, berbeda, Dan lebih. Kalimat Yang mengandung makna implisit organisasional dapat ditemukan dalam susunan Kalimat elipsis Dan Kalimat pasif bahasa SISTEM Sumber. Selain ITU juga dapat ditemukan dalam Kalimat Yang memiliki Kata substitusi saling melengkapi satu, tidak, jadi, lakukan, Dan tidak.Sedangkan makna situasional implisit ditemukan dalam situasi percakapan. Situasi Yang dimaksud adalah hubungan ANTARA penutur Dan penanggap, latar BELAKANG sector, tempat berlakunya proses pengambilan KOMUNIKASI, Waktu terjadinya ujaran, USIA JENIS Dan Kelamin, situasi sosial masyarakat penutur Dan penanggap, praduga Yang muncul dalam situasi berkomunikasi Dan Gerakan isyarat Yang terjadi selama proses pengambilan KOMUNIKASI berlangsung. Dalam skripsi faktor-faktor Suami Yang cukup BANYAK Tadi Akan dibatasi sehingga analisis makna situasional implisit terdiri bahasa Dari Empat Bagian tidak, yaitu makna implisit Yang Timbul akibat faktor sector, Gerakan isyarat, Waktu Dan tempat KOMUNIKASI, Serta hubungan penutur Dan penanggap. Untuk menganalisis penerjemahan makna implisit, penulis mengumpulkan berbagai data yang membahasnya Dan sesuai aturan Mencari Google Artikel Baru Yang berlaku PADA bahasa sasaran sehingga dapat diketahui apakah penerjemahan tersebut telah sesuai aturan Mencari Google Artikel Baru Yang berlaku PADA bahasa sasaran, Timbul tidaknya kerancuan Dan terjaga tidaknya keutuhan CARI pribumi.I.6 METODE PenelitianMenggunakan metoda Yang diambil dalam peneltian Suami adalah menggunakan metoda deskriptif Dan komparatif. Masalah Yang terkumpul PADA Data Akan diklasifikasikan untuk kemudian dibahas secara obyektif. Lalu dibandingkan Dan dianalisis berdasarkan Teori-Teori Yang diuraikan PADA Bab II. Analisis Akan menjelaskan apakah Cara penerjemahan makna implisit PADA MEDIA NUSANTARA Data menimbulkan kerancuan makna, cukup jelas untuk dipahami, telah sesuai aturan Mencari Google Artikel Baru PADA bahasa sasaran Dan juga MEDIA NUSANTARA menyimpang bahasa Dari Teori-Teori Yang berlaku.1,7 Lokasi Dan Terbalik PenelitianDalam Penulisan skripsi inisial, penulis menggunakan metoda penelitian menggunakan studi menjabarkan pustaka, yaitu membaca Mencari Google Artikel Baru Dan mempelajari Buku-Buku Yang erat kaitannya Mencari Google Artikel pembahasan masalah sehingga diperoleh berbagai Teori Dan Referensi Yang mendukung penganalisisan data. Penelitian Suami BANYAK dilakukan di Perpustakaan untuk Yang ADA di kota Bandung. Perpustakaan-Perpustakaan untuk tersebut ANTARA Lain Perpustakaan untuk Jurusan Sastra Fakultas Sastra UNPAD penerjemah, Perpustakaan untuk Ekstensi Fakultas Sastra UNPAD Dan koleksi UPT Perpustakaan untuk Umum ITB. Sedangkan Terbalik Yang diperlukan dalam membuat Suami penelitian kurang lebih Empat Bulan.Memasuki PADA bab yaitu bab SIBOR Selanjutnya, Penulisan Proposal Skripsi ITU dibuat inti permasalahan Yang Akan diangkat Saja MEDIA NUSANTARA mengutamakan atau membuat Garis berasanya tetapi hanya berisikan APA Saja Yang Akan dibahas Serta Hal tersebut Akan mempermudah kitd dalam penyususnannya, saling melengkapi contoh dibawah inisial.BAB IITINJAUAN PUSTAKAPADA bab Suami menjelaskan Akan tentang:1. Pengertian Makna"Perubahan Makna"JENIS Makna2. Makna Implisit"Makna Implisit Referensial1. Referen Persona2. Referen Demonstratif3. Refere n Komparatif"Makna Organisasional Implisit1. Kata Substitusi2. Kalimat Elipsis3. Kalimat Pasif"Makna Situasional Implisit1. Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya2. Makna Situasional Implisit KARENA Gerakan Isyarat saat Ujaran3. Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur Dan Penanggap3. Penerjemahan"METODE Penerjemahan"Penerjemahan Makna ImplisitPADA bab SIBOR lebih mengedepankan tentang objek penelitian Yang Akan dilakukan sehingga BISA diketahui Oleh Dosen Pembimbing Yang nantinya Akan dilihat lebih JAUH Lagi. saling melengkapi contoh dibawah Suami:BAB IIIOBJEK PENELITIANPADA bab Suami Akan membahas tentang objek penelitian.PADA bab Yang BISA dikatakan merupakan bab isi Yang terakhir, Disini Yang Akan dibahas merupakan Hal Yang menujuk atau mendukung bahasa Dari skripsi Yang diajukan sehingga Penguatan ataupun bahasa Dari Referensi skripsi ITU dapat dipertahankan. Saling melengkapi contoh dibawah Suami Dan Sekali Lagi hanya berisikan PADA hal - Hal Yang Akan dibahas:BAB IVREVENUES PENELITIAN DAN PEMBAHASANPADA bab Suami Akan diuraikan penelitian Dan pembahasan mengenai penerjemahan makna implisit.1. Makna Implisit Referensial"Referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara eksplisit"Referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi referen Persona"Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara eksplisit"Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi referen Demonstratif"Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara eksplisit"Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi referen Komparatif2. Makna Organisasional Implisit"Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara eksplisit"Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis"Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara eksplisit"Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif"Kata Substitusi Diterjemahkan Secara eksplisit"Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi3. Makna Situasional Implisit"Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Faktor Budaya"Makna Situasional Implisit akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara eksplisit"Makna Situasional Implisit KARENA Gerakan Isyarat saat UjaranDiterjemahkan Menjadi Makna Situasional KARENA Gerakan Isyarat saatUjaran"Makna Situasional Implisit Yang Disebabkan Terbalik Dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Menjadi Makna Siuasional Yang Disebabkan Terbalik danTempat KOMUNIKASI"Makna Situasional Implisit Yang Disebabkan Terbalik Dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Secara eksplisit"Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur Dan Penanggap. Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Hubungan Penutur Dan PenanggapYups akhirnya selesai juga, inilah bab terakhir yaitu bab kelima, tentunya berisikan menipis bahasa Dari Yang sudah dibahas semuannya, Disini juga berisikan Bagian tidak Lainnya saling melengkapi contoh dibawah Suami:BAB VMenipisPADA bab Suami Akan membahas tentang menipis bahasa Dari bab-bab LainnyaMenipis Yang didapat mengenai penerjemahan makna implisit dalam sebuah novel yang adalah sebagai berikut:1. Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila SISTEM bahasa Dari bahasa sasaran mengharuskannya.2. Makna implisit dapat diterjemahkan secara eksplisit jika SISTEM bahasa Dari bahasa sasaran memperbolehkannya.3. Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila menimbulkan ketaksaan atau kekaburan makna PADA bahasa target.Selain ITU PADA bab Suami juga berisikan ANTARA Lain:SINOPSISDAFTAR PUSTAKAKumpulan DATAI. Makna Implisit ReferensialI.1 referen PersonaI. 2 referen DemonstratifI.3 referen KomparatifII. Makna Organisasional ImplisitII. 1 Kalimat ElipsisII. 2 Kalimat PasifII. 3 Kata SubstitusiIII. Makna ImplisitIII.1 Makna Implisit Situasional (Budaya)III.2 Makna Impilisit Situasional (Gerakan Isyarat)III.3 Makna Implisit Situasional (Terbalik Dan Tempat KOMUNIKASI)III.4 Makna Implisit Situasional (Hubungan Penutur Dan Penanggap, USIA DanJENIS Kelamin)

CONTOH PROPOSAL SKRIPSI

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ADMINISRTASI NEGARA
PANDEGLANG BANTEN 2011
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Analisis Makna Implisit pada Novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban Karya J. K. Rowling dan Terjemahannya. Objek penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung makna implisit pada novel tersebut. Kalimat yang mengandung makna implisit diambil sebagai data dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Novel yang berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban ini ditulis oleh J. K. Rowling dan dialihbahasakan oleh Listiana Srisanti ke bahasa Indonesia dengan judul Harry Potter Dan Tawanan Azkaban.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penerjemahan makna implicit dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem dalam bahasa sasaran mengharuskannya, namun (2) makna implisit dapat juga diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem bahasa sasaran memungkinkannya, yang terakhir adalah (3) makna implicit harus diterjemahkan eksplisit jika menyebabkan ketaksaan atau ketidakjelasan makna dalam hasil terjemahannya.

Untuk mempermudah dalam persetujuan dari dosen mengenai skripsi yang akan kita bahas lebih baik dalam pengajuan proposal skripsi ditunjukan sistematikanya seperti contoh dibawah ini:
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.5 Kerangka Pemikiran
1.6 Metode Penelitian
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makna
2.1.1 Perubahan Makna
2.1.2 Jenis Makna
2.2 Makna Implisit
2.2.1 Makna Referensial Implisit
2.2.1.1 Referen Persona
2.2.1.2 Referen Demonstratif
2.2.1.3 Referen Komparatif
2.2.2 Makna Organisasional Implisit
2.2.2.1 Kata Substitusi
2.2.2.2 Kalimat Elipsis
2.2.2.3 Kalimat Pasif
2.2.3 Makna Situasional Implisit
2.2.3.1 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya
2.2.3.2 Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
2.2.3.3 Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Terjadinya  Komunikasi
2.2.3.4 Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
2.3 Penerjemahan
2.3.1 Metode Penerjemahan
2.3.2 Penerjemahan Makna Implisit
BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Makna Referensial Implisit
4.1.1 Referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.1.2 Referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Persona
4.1.3 Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.1.4 Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Demonstratif
4.1.5 Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.1.6 Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Komparatif
4.2 Makna Organisasional Implisit
4.2.1 Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.2.2 Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis
4.2.3 Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.2.4 Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif
4.2.5 Kata Substitusi Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.2.6 Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi
4.3 Makna Situasional Implisit
4.3.1 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna   tuasional Akibat Faktor Budaya
4.3.2 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara Eksplisit 65
4.3.3 Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran Diterjemahkan Menjadi  Makna Situasional karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
4.3.4 Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi diterjemahkan Menjadi Makna Situasional yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi
4.3.5 Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi diterjemahkan Secara Ekplisit
4.3.6 Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
BAB V SIMPULAN
SYNOPSIS
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA

Pada tahap selanjutnya yaitu penulisan pada bab pertama, penulisan proposal skripsi dalam bab ini lebih mengutamakan dari garis beras yang tertera dalam skripsi yang akan diajukan sehingga persetujuan itu akan lebih cepat terealisasi adapun sistematikan penulisannya seperti contoh dibawah ini yaitu berisikan antara lain:
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Penerjemahan sangat mutlak diperlukan dalam era informasi dan komunikasi yang bergerak cepat seperti saat ini. Proses penerjemahan dan hasil-hasilnya dapat dilihat tersebar dalam segala bidang, mulai dari bidang pendidikan sampai hiburan. Buku, film dan berbagai media pembawa informasi lainnya yang dibuat tidak dalam bahasa asli memerlukan suatu proses penerjemahan. Penerjemahan sendiri merupakan suatu proses penyampaian informasi dari bahasa sumber ke dalam padanan yang sesuai pada bahasa sasaran.
Suatu hasil penerjemahan dapat dianggap berhasil apabila pesan, pikiran, gagasan, dan konsep yang ada dalam bahasa sumber dapat disampaikan ke dalam bahasa sasaran secara utuh. Hal ini akan sulit dilakukan karena adanya perbedaan pada sistem bahasa dan budaya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Seorang penerjemah yang baik tidak hanya harus dapat mengatasi perbedaan sistem bahasa dan budaya, tetapi ia juga harus dapat menangkap pesan implisit atau amanat yang ada di bahasa sumber dan menyampaikannya kembali ke dalam bahasa sasaran. Hal ini menjadi penting karena keutuhan suatu teks sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya pesan atau makna implicit yang terdapat didalamnya.
Untuk dapat menangkap pesan implisit dengan baik, diperlukan kemampuan untuk mengenali berbagai macam makna dan cara-cara menerjemahkannya. Di dalam teks, ada kalanya makna tidak disampaikan secara eksplisit. Makna-makna yang seperti ini disebut dengan makna implisit atau tersirat. Berikut adalah contoh makna implisit:
"So when you told her, you were actually face to face with her?"
"Yes"
"In a position to see her reaction to the news?"
"Yes"
Jawaban dari kedua kalimat pertanyaan di atas adalah "Yes". Kedua kata tersebut persis sama, tetapi apabila dilakukan pengkajian lebih lanjut lagi ternyata makna implicit yang terkandung dalam kedua "Yes" tadi berbeda satu dengan lainnya. Penerjemah yang baik harus terampil dalam menangkap berbagai makna implicit yang terdapat pada sebuah teks. Kemampuan ini mutlak diperlukan agar tidak terjadi ketaksaan sehingga pembaca yang membaca hasil terjemahan berupa novel ini tidak mengalami kebingungan dalam memahami pesan novel tersebut. Penyampaian makna implisit tadi ke dalam bahasa sasaran juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Hal-hal inilah yang telah memotivasi penulis untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai masalah makna implisit dalam terjemahan.
I.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah baik tidaknya penerjemahan makna implisit pada novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban karya J.K. Rowling. Dalam analisis akan dibahas penerjemahan makna implisit dari bahasa sumber (bahasa Inggris) ke terjemahannya dalam bahasa sasaran (bahasa Indonesia). Juga yang akan dilihat adalah upaya-upaya yang dilakukan penerjemah dalam mengalihbahasakan berbagai bentuk makna implisit sehingga keutuhan teks dan makna yang ingin disampaikan tetap terjaga. Sebagai landasan penelitian, penulis mengambil teori mengenai makna implicit milik Larson yang dikutip dari buku Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence. Dalam buku ini Larson membagi makna implisit menjadi makna implisit referensial, makna implisit organisasional dan makna implisit situasional. Dalam menerjemahkan ketiga jenis makna implisit tadi dibutuhkan keterampilan untuk mencari padanannya dan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan apakah makna tadi akan diekplisitkan atau tidak. Sehubungan dengan hal
tersebut ada tiga masalah yang dikaji dalam skripsi ini:
1.    Menerjemahkan makna implisit referensial. Dalam menerjemahkan makna implicit referensial penerjemah harus mengetahui referen yang dimaksud terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah penerjemahan ini harus dieksplisitkan atau tidak.
2.    Menerjemahkan makna implisit organisasional. Dalam menerjemahkan makna implisit organisasional struktur bahasa yang dipakai harus diperhatikan. Apabila struktur bahasa tersebut mengimplisitkan sesuatu maka harus dipertimbangkan mengenai perlu tidaknya untuk mengeksplisitkan hal tersebut ke dalam bahasa sasaran.
3.    Menerjemahkan makna implisit situasional. Situasi yang terjadi pada saat ujaran merupakan kunci dalam menerjemahkan makna implisit situasional. Apabila dirasakan situasi yang dimaksud sudah cukup jelas maka makna implisit tersebut tidak perlu dieksplisitkan.
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna implisit referensial, makna implisit organisasional dan makna implisit situasional yang ada di novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban dan terjemahannya, juga untuk mengetahui bagaimana ketiga makna tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia serta untuk mengetahui penyesuaian yang diperlukan oleh penerjemah dalam menyampaikan makna-makna implisit tadi ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sasarannya sehingga dapat ditarik simpulan secara umum mengenai penerjemahan makna implisit dalam novel tersebut.
I.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk memahami mengenai penerjemahan makna implicit sehingga seorang penerjemah dapat belajar lebih banyak mengenai makna implisit dan berbagai teknik untuk menerjemahkan makna implisit dengan baik tanpa menimbulkan ambiguitas atau kerancuan. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu terbentuknya penerjemahan yang lebih baik, khususnya untuk penerjemahan yang berhubungan dengan makna implisit.
I.5 Kerangka Pemikiran
Seorang penerjemah harus dapat menjaga keutuhan teks yang diterjemahkannya. Salah satu cara untuk tetap menjaga keutuhan teks adalah dengan memperhatikan benar-benar berbagai penggunaan makna implisit pada teks yang dibuat oleh pengarang. Penerjemah juga harus dapat memindahkan makna-makna implisit yang ada pada suatu teks dengan piawai sehingga apa yang dimaksudkan oleh pengarang dapat disampaikan tanpa distorsi kepada pembaca dalam bahasa sasaran. Larson membagi makna implisit menjadi tiga macam yaitu: makna referensial implisit, makna organisasional implisit dan makna implisit situasional (1984: 34-37). Analisis akan dibagi berdasarkan ketiga macam makna implisit ini. Makna referensial implisit dapat ditemukan dalam kalimat yang memiliki pronomina persona, pronomina posesif, dan pronomina refleksif terutama yang dalam kata-kata seperti it, he, she, they,. Juga ditemukan dalam kata demonstratif seperti this atau that. Artikel the juga merupakan salah satu kata yang memiliki makna implisit, demikian pula halnya dengan kata-kata komparatif seperti some, most, different, dan more. Kalimat yang mengandung makna implisit organisasional dapat ditemukan dalam susunan kalimat elipsis dan kalimat pasif sistem bahasa sumber. Selain itu dapat juga ditemukan dalam kalimat yang memiliki kata substitusi seperti one, did, so, do, dan not.
Sedangkan makna situasional implisit ditemukan dalam situasi percakapan. Situasi yang dimaksud adalah hubungan antara penutur dan penanggap, latar belakang budaya, tempat berlakunya proses komunikasi, waktu terjadinya ujaran, usia dan jenis kelamin, situasi sosial penutur dan penanggap, praduga yang muncul dalam situasi berkomunikasi dan gerakan isyarat yang terjadi selama proses komunikasi berlangsung. Dalam skripsi ini faktor-faktor yang cukup banyak tadi akan dibatasi sehingga analisis makna situasional implisit terdiri dari empat bagian, yaitu makna implisit yang timbul akibat faktor budaya, gerakan isyarat, waktu dan tempat komunikasi, serta hubungan penutur dan penanggap. Untuk menganalisis penerjemahan makna implisit, penulis mengumpulkan berbagai data dan membahasnya sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran sehingga dapat diketahui apakah penerjemahan tersebut telah sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran, timbul tidaknya kerancuan dan terjaga tidaknya keutuhan teks asli.
I.6 Metode Penelitian
Metode yang diambil dalam peneltian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Masalah yang terkumpul pada data akan diklasifikasikan untuk kemudian dibahas secara objektif. Lalu dibandingkan dan dianalisis berdasarkan teori-teori yang diuraikan pada Bab II. Analisis akan menjelaskan apakah cara penerjemahan makna implisit pada data tidak menimbulkan kerancuan makna, cukup jelas untuk dipahami, telah sesuai dengan aturan pada bahasa sasaran dan juga tidak menyimpang dari teori-teori yang berlaku.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang erat kaitannya dengan pembahasan masalah sehingga diperoleh berbagai teori dan referensi yang mendukung penganalisisan data. Penelitian ini banyak dilakukan di perpustakaan yang ada di kota Bandung. Perpustakaan-perpustakaan tersebut antara lain perpustakaan Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra UNPAD, perpustakaan Ekstensi Fakultas Sastra UNPAD dan koleksi umum UPT perpustakaan ITB. Sedangkan waktu yang diperlukan dalam membuat penelitian ini kurang lebih empat bulan.
Memasuki pada bab selanjutnya yaitu bab ketiga, penulisan proposal skripsi itu dibuat inti permasalahan yang akan diangkat saja tidak mengutamakan atau membuat garis berasanya tetapi hanya berisikan apa saja yang akan dibahas serta hal tersebut akan mempermudah kita dalam penyususnannya, seperti contoh dibawah ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan menjelaskan tentang:
1.    Pengertian Makna
"    Perubahan Makna
"    Jenis Makna
2.  Makna Implisit
"    Makna Referensial Implisit
1.    Referen Persona
2.    Referen Demonstratif
3.    Refere n Komparatif
"    Makna Organisasional Implisit
1.    Kata Substitusi
2.    Kalimat Elipsis
3.    Kalimat Pasif
"    Makna Situasional Implisit
1.    Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya
2.    Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
3.    Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
3.  Penerjemahan
"    Metode Penerjemahan
"    Penerjemahan Makna Implisit
Pada bab ketiga lebih mengedepankan tentang objek penelitian yang akan dilakukan sehingga bisa diketahui oleh dosen pembimbing yang nantinya akan dilihat lebih jauh lagi. seperti contoh dibawah ini:
BAB III
OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas tentang objek penelitian.
Pada bab yang bisa dikatakan merupakan bab isi yang terakhir, disini yang akan dibahas merupakan hal yang menujuk atau mendukung dari skripsi yang diajukan sehingga penguatan ataupun referensi dari skripsi itu dapat dipertahankan. Seperti contoh dibawah ini dan sekali lagi hanya berisikan pada hal - hal yang akan dibahas:
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan penelitian dan pembahasan mengenai penerjemahan makna implisit.
1.    Makna Referensial Implisit
"    Referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
"    Referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Persona
"    Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
"    Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Demonstratif
"    Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
"    Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Komparatif
2.   Makna Organisasional Implisit
"    Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara Eksplisit
"    Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis
"    Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara Eksplisit
"    Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif
"    Kata Substitusi Diterjemahkan Secara Eksplisit
"    Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi
3.  Makna Situasional Implisit
"    Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Faktor Budaya
"    Makna Situasional Implisit akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara Eksplisit
"    Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat UjaranDiterjemahkan Menjadi Makna Situasional karena Gerakan Isyarat saatUjaran
"    Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Menjadi Makna Siuasional yang Disebabkan Waktu danTempat Komunikasi
"    Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Secara Eksplisit
"    Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap. Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
Yups akhirnya selesai juga, inilah bab terakhir yaitu bab kelima, tentunya berisikan kesimpulan dari yang sudah dibahas semuannya, disini juga berisikan bagian lainnya seperti contoh dibawah ini:
BAB V
KESIMPULAN
Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari bab-bab lainnya
Kesimpulan yang didapat mengenai penerjemahan makna implisit dalam sebuah novel adalah sebagai berikut :
1.    Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem dari bahasa target mengharuskannya.
2.    Makna implisit dapat diterjemahkan secara eksplisit jika sistem dari bahasa target memperbolehkannya.
3.    Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila menimbulkan ketaksaan  atau kekaburan makna pada bahasa target.
Selain itu pada bab ini juga berisikan antara lain:
SYNOPSIS
DAFTAR PUSTAKA
KUMPULAN DATA
I. Makna Referensial Implisit
I.1 Referen Persona
I. 2 Referen Demonstratif
I.3 Referen Komparatif
II. Makna Organisasional Implisit
II. 1 Kalimat Elipsis
II. 2 Kalimat Pasif
II. 3 Kata Substitusi
III. Makna Implisit
III.1 Makna Implisit Situasional (Budaya)
III.2 Makna Impilisit Situasional (Gerakan Isyarat)
III.3 Makna Implisit Situasional (Waktu dan Tempat Komunikasi)
III.4 Makna Implisit Situasional (Hubungan Penutur dan Penanggap, Usia dan
Jenis Kelamin)

SKRIPSI


Contoh Proposal Skripsi ini merupakan contoh dari sebuah skripsi jurusan bimbingan konseling, contoh prosal skripsi ini hanya sebagai acuan anda dalam membuat sebuah proposal skripsi, seblumnya saya juga sudah menulis beberapa judul skripsi yang kira anda butuhkan sperti skripsi matematika, pai, biologi, bahasa inggris, kimia dan masih banyak lagi, Silakan anda simak, mudah mudahan Contoh Proposal Skripsi ini bermanfaat untuk anda semua, semoga dengan adanya contoh proposal skripsi atau proposal tugas akhir ini proposal anda cepat terselesaikan PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi pemimpin di dunia dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu : akal, emosi, hawa nafsu dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang menjadikan manusia lebih mulia dari mahluk Allah lainnya apabila manusia mampu memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun apabila manusia menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang diberikan Allah itu manusia dapat menjadi mahluk yang rendah dan bahkan lebuh rendah dari binatang sekalipun. Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, manusia akan mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq 1-5 : اقرأ بسم ربك الذى خلق, خلق الانسان من علق, اقرأ وربك الاكرم, الذى علم بالقلم, علم الانسان ما لم يعلم. Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5). (Departemen Agama RI, al-qur-an dan Terjemahannya, Jakarta : Proyek Penaggndaan Kitab Suci al-qur-an. Jakarta. 1984 .hal. 1097) Sabda Nabi Muhammad SAW : طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu ‘Adi dan Baihaqi dari Anas).(Ahdjad Nadjih Terjemahan al-Jami’ush Shaghir Jilid III, Surabaya : PT Bina Ilmu. 1995. Jakarta. hal. 330) Dari dua nash tersebut dapat dipahami bahwa Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan perlunya orang belajar membaca dan menulis serta belajar ilmu pengetahuan. Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan mendapat derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik menurut pandangan Allah SWT maupun manusia, dan hal imi dapat diperoleh cara beriman kepada Allah SWT dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat Al-Mujaadalah ayat 11 yaitu : يرفع الله الذين امنوا منكم والذين اوتوا العلم درجات ان الله يعلم ما تعلمون. Artinya : ….. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujaadalah : 11) (Departemen Agama RI. Op.Cit. hal. 910) Dalam kaitannya dengan menuntut ilmu tersebut, maka seiring dengan kemajuan zaman yang kian pesat, proses belajar tersebut semakin maju dan masalah yang sangat kompleks dan urgen. Salah satu dari kekomplekannya, dapat dilihat dari konteks kekinian baik mulai dari tantangan dan hambatan pendidikan ataupun tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan itu sendiri. Untuk merealisasikan tujuan pembangunan nasional, nampaknya eksistensi pendidikan sangat urgen hal ini dapat dilihat dari tujuan Pendidikan Nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yaitu : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung. (………. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Semarang : Tugu Muda. Hal. 5) Sebagai pendidik, orang tua yang semestinya mendidik sendiri anaknya, dalam beberapa aspek bisa diwakilkan dalam lembaga pendidikan formal tersebut yaitu sekolah. Sekolah atau Madrasah yang menjadi wakil dari amanat orang tua dalam mendidik anak harus memiliki kualifikasi yang cukup, dengan kata lain tidak semua lembaga pendidikan yang secara otomatis menjadi lembaga pendidikan yang baik. Dengan demikian kualifikasi merupakan prasarat wajib yang harus dimiliki lembaga pendidikan, baik itu dari segi tenaga edukatif, sarana dan prasarana maupun aspek lain yang terkait. Contoh proposal skripsi ini bisa anda minta skripsinya Berkaitan dengan masalah proses belajar mengajar di sekolah, siswa maupun guru yang akan melakukan dinamisasi dalam arti proses belajar mengajar tersebut merupakan sarana untuk mengembangkan diri dan ilmu pengetahuan, sikap maupun akhlaq. Hanya saja proses belajar tersebut tidak selamanya berjalan tanpa hambatan. Hambatan atau rintangan akan senantiasa muncul setiap waktu baik itu kesulitan mengajar guru, kesulitan belajar siswa dan sebagainya. Sehingga dengan beberapa hambatan tersebut diharapkan guru dan siswa yang bersangkutan akan lebih dinamis dan inovatif. Keberadaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam berbagai hal terutama masalah kesulitan belajar harus senantiasa mendapat perhatian yang serius agar kesulitan belajar tersebut dapat segera teratasi. Dari sini peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah mulai diperlukan dan bukan saja untuk mengatasi kesulitan belajar siswa akan tetapi juga membantu guru dalam mengenal siswanya secara lebih dalam sehingga bimbingan dan penyuluhan lebih sistimatis dan bermutu. Bimbingan dan penyuluhan yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan merupakan suatu badan yang mempunyai fungsi sangat penting. Dengan kata lain bimbingan dan penyuluhan mempunyai peran dalam mencarikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar mengajar. Bimbingan dan penyuluhan berfungsi untuk membantu kelancaran pendidikan dan pengajaran di sekolah, artinya dengan adanya bimbingan dan penyuluhan disekolah secara intensif akan memberi dampak baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang akhirnya akan kembali pada keberhasilan pendidikan. Berdasarkan pada pemikiran inilah kiranya perlu dilakukan penelitian tentang peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Sumbersari Kabupaten Probolinggo Tahun Pelajaran 2002/2003. B. Rumusan Masalah. Contoh Proposal Skripsi bisa anda dapatkan Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : Adakah peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo ? Bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo ? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya. Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijakpada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan : Ingin mengetahui ada tidaknya peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. Ingin mengetahui bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa dengan bimbingan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. Contoh proposal skripsi bisa anda dapatkan D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait utamanya bagi pihak-pihak berikut ini : 1. Bagi Guru Sebagai sarana untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan program proses belajar mengajar sehingga antara guru sebagai pendidik di sekolah dan siswa sebagai pihak yang perlu dididik bisa saling melengkapi dan bekerja sama dengan baik, sehingga prestasi belajar siswa akan selalu meningkat. 2. Bagi Instansi Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat dan memberikan/menambah sarana dan prasarana dalam rangka memberikan gairah dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu dan prestasi belajar siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan. 3. Bagi Peneliti Sebagai bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus sebagai tambahan informasi mengenai bimbingan dan penyuluhan yang ada di lembaga madrasah khususnya di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. E. Metode Penelitian 1. Penentuan Populasi dan Sampel Populasi menurut Suharsimi Arikunto adalah “keseluruhan subyek penelitian” . Jadi populasi itu bersifat umum dan meliputi berbagai keadaan, sehingga yang menjadi populasi adalah seluruh personel yang ada di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. Sedangkan pengertian mengenai sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti” Adapun jenis sampel yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan proporsional sampel, menurut Sutrisno Hadi, berpendapat bahwa: Proporsional sampel, jika populasi terdiri dari beberapa sub populasi yang tidak homogen dan tiap-tiap sub populasi akan diwakili dalam penyelidikan, maka pada prinsipnya ada dua jalan yang ditempuh : Mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi tidak memperhitungkan besar kecilnya sub populasi, atau Mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi itu.” Untuk mengumpulkan data peneliti harus menentukan responden yang akan diteliti. Responden merupakan penjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Data-data tersebut bisa menjadi data primer ataupun data skunder menurut kualitas data yang diberikan oleh responde tersebut. Sutrisno Hadi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel yang hendak digeneralisasikan. Sedangkan pengertian sampel adalah sebagian individu yang diselidiki” Dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah 1 Kepala sekolah, 2 guru BP, 40 orang siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. 2. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi Metode observasi adalah suatu teknik untuk memperoleh data dengan menggunkan pengamatan (gejala-gejala) yang diselidiki. Berdasarkan pendapat-pendapat dapat dikemukakan bahwa Observasi adalah merupakan tekhnik atau metode untuk mengadakan penelitian dengan cara mengamati langsung terhadap kejadian, baik di sekolah maupun di luar sekolah dan hasilnya dicatat secara sempurna. Dengan metode ini peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, dalam hal ini yang diamati adalah lokasi atau letak penelitian.. Dari sana dapat diketahui beberapa data yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian ini. b. Metode Angket Angket atau kuesioner menurut Suharsimi Arikunto adalah, “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka yang disebut angket adalah seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang dimaksud adalah data kuantitatif. Contoh proposal skripsi ini bisa anda minta skripsinya c. Metode Interview Metode ini disebut juga dengan wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara yang bersifat tidak langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan 1 pengasuh, 2 guru BP. d. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, agenda dan sebagainya. Peneliti menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh data tentang Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. 3. Metode Analisa Data Setelah mengadakan serangkaian kegiatan (penelitian) dengan menggunakan beberapa metode di atas, maka data-data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan teknik deskriptif. Teknik ini dipergunakan untuk menganalisa data yang bersifat kualitatif atau data yang tidak dapat direalisasikan dengan angka. Adapun data yang bersifat kuantitatif akan dianalisa dengan menggunakan teknik prosentase, dimana akan digunakan rumus sebagai berikut : F P = ------- x 100 N Keterangan : P : Prosentase F : Frekuensi N : Jumlah responden F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dari sisi skripsi, yakni suatu gambaran tentang isi skripsi secara keseluruhan dan dari sistematika itulah dapat dijadikan satu arahan bagi pembaca untuk menelaahnya. Secara berurutan dalam sistematika ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab kajian pustaka ini dikemukakan tentang Kajian tentang Peranan Bimbingan dan Penyuluhan yzng meliputi: Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan, Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan, Cara-cara Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan, Sifat Bimbingan dan Penyuluhan, Jenis-jenis Bimbingan dan Penyuluhan. Dalam bab ini juga dibahas tentang cara menanggulangi kesulitan belajar serta kajian tentang peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar. BAB III HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data yang terdiri dari sejarah berdiri, struktur organisasi, keadaan tenaga pengajar dan karyawan, keadaan siswa, usaha menanggulangi kesulitan belajar siswa, kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar mengajar. Selanjutnya akan dijelaskan tentang penyajian data, analisis data dan terakhir diskusi dan interpretasi. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab terakhir ini akan disajikan tentang kesimpulan sebagai hasil dari penelitian dan dilanjutkan dengan saran-saran yang sekiranya dapat dijadikan bahan pemikiran bagi yang berkepentingan. Outline Skripsi PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HASANIYAH DESA SAMBIRAMPAK KIDUL KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2003/2004 LOGO KAMPUS Oleh: aadesanjaya.blogspot.com -------------------------------------------------------------------------------------------------- Outline BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Metode Penelitian 1. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 2. Metode Pengumpulan Data 3. Metode Analisis Data F. Sistematika Pembahasan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang Peranan Bimbingan dan Penyuluhan Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan Cara-cara Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Sifat Bimbingan dan Penyuluhan Jenis-jenis Bimbingan dan Penyuluhan Kajian tentang Menanggulangi Kesulitan Belajar Kajian tentang Peranan Bimbingan dan Penyuluhan dalam Menanggulangi Kesulitan Belajar BAB III HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah desa Smbirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kab. Probolinggo Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Keadaan Tenaga Pengajar dan Karyawan Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Usaha Menanggulangi Kesulitan Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan dalam Menanggulangi Kesulitan Belajar Mengajar B. Penyajian Data C. Analisis Data D. Diskusi dan Interpretasi BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka Nah ilutah Contoh Proposal Skripsi yang dapat saya berikan jika anda menginkan skripsinya silakan komen di bawah ini atau anda koment di fans facebook blog aadesanjaya.logspot.com di pojok kanan silakan di like. Ini hanya sekedar contoh proposal skripsi jurusan bimbingan konseling.



Sabtu, 11 Februari 2012

cara membuat blog baru

langkah 1
1. siapkan computer/ laptop/ netbook dan modem
2. cemilan dan minuman
3. siapkan mental
4. sekarang ikuti langkah-langkah berikut

langkah 2
1. buka browser internet : mozilla firefox/ google chrome/ operamini/ enternet explorer
2. ketikkan alamat berikut
    http://www.blogger.com
3. create blog (bagi yang telah memiliki alamat email dan bagi yang belum segeralah membuat alamat email)
4. ikutilah langkah-langkah yang ada (mengisi biodata, alamat email, username yang diinginkan, dst.)
5. ok
6. anda telah memiliki sebuah blog baru

panduan proposal terbaru


Petunjuk Teknis Pembuatan proposal ini disusun sebagai pedoman  atau contoh dalam membuat sebuah karya untuk mendapatkan apa yang kita inginkan bersama untuk kemajuan bersama pula. selain itu juga untuk menuju tertib administrasi keuangan maupun program, untuk penggunaan dana Bantuan secara detail tetap tetap berpedoman pada buku panduan dari pemerintah yang kiranya nanti akan diberikan setelah proposal yang kita ajukan di setujui dan direalisasikan. sehingga penguunaannya dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Melalui proposal-proposal ini diharapkan dapat menolong sekolah/ masyarakat/ orang dalam membuat proposal guna pemanfaatkan dana milik rakyat yang ditampung oleh pemerintah. penggunaan dana tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga tepat sasaran dan tepat waktu yang telah ditentukan.
proposal ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah/ masyarakat/ orang yang berkempentingan  untuk membuat sebuah/ banyak proposal pengajuan bantuan guna pengembangan sekolah/ desa/ kecamatan/ kabupaten untuk kepentingan bersama. Dalam menyusun proposal/ program kerja itu harus ada
1. latar belakang
2. dasar pemikiran
3. maksud dan tujuan
4. sasaran
5. hasil yang diharapkan
6. rencana anggaran biaya (RAB)
Selanjutnya, apabila dalam proposal ini terjadi kekurangan atau kekeliruan, maka akan diperbaiki dikemudian hari.
Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mau memberi masukan.